Legislator Jatim minta BPR ambil peran dukung Program MBG

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, mendorong Bank Perekonomian Rakyat (BPR) untuk berperan aktif dalam mendukung Program Makan Bergizi (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah, terutama ...

Legislator Jatim minta BPR ambil peran dukung Program MBG

Surabaya (ANTARA) - Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, mendorong Bank Perekonomian Rakyat (BPR) untuk berperan aktif dalam mendukung Program Makan Bergizi (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah, terutama dalam hal pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor pangan.

"Program Makan Bergizi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses pangan yang berkualitas. Bank Perekonomian harus menangkap peluang ini dengan menyalurkan pembiayaan kepada petani, peternak, dan nelayan agar mereka bisa memenuhi kebutuhan pasokan pangan secara berkelanjutan," ujar Adam Rusydi saat dihubungi dari Surabaya, Selasa.

Menurut Adam, sebagai provinsi yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional, Jawa Timur memiliki potensi besar dalam menopang keberhasilan program ini. Namun, keberhasilan tersebut tidak bisa dicapai tanpa dukungan finansial yang memadai.

Karena itu, ia menilai BPR Jatim harus mengambil peran strategis dengan menyediakan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha di sektor pangan.

"Sampai hari ini, program MBG aturannya belum sepenuhnya tuntas. Kita harus melihat bagaimana skema pendanaannya agar bisa berjalan maksimal. Jika Bank Perekonomian hadir dalam ekosistem ini, maka dampaknya akan sangat besar bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Adam menekankan bahwa dengan adanya dukungan perbankan, para petani dan pelaku usaha pangan bisa meningkatkan produktivitas serta menjaga stabilitas harga bahan pangan.

Hal ini dinilai penting untuk menjaga ketersediaan pangan yang bergizi bagi masyarakat, terutama di kalangan kelompok rentan.

Selain itu, ia berharap adanya sinergi antara Bank Perekonomian, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam mengawal program MBG agar lebih efektif.

"Jika benar-benar ingin menjadikan Jawa Timur sebagai pusat pangan nasional, maka kita harus hadir dan memberikan dukungan penuh. Ini adalah peluang besar yang tidak boleh dilewatkan," tuturnya.

Adam optimistis bahwa dengan keterlibatan aktif Bank Perekonomian, program MBG bisa berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta agar segera dilakukan kajian dan langkah konkret untuk mendukung sektor pangan melalui skema pembiayaan yang tepat.